BAB III: Gantian – Panggilan dari Lantai 13

Aku mulai berlari. Tapi lorong itu tak ada ujungnya. Setiap belokan, hanya dinding yang sama.

Setiap cermin yang kulewati, bayanganku mulai berubah.

Bukan aku.

Mataku kosong. Pakaian robek. Leherku miring seperti patah. Dan… aku tersenyum.

Itu bukan aku. Tapi sesuatu yang meniruku.

Telepon kembali berdering, kini dari arah yang berbeda-beda.

Di dinding, sebuah tulisan muncul perlahan:

“SELALU HARUS ADA PENJAGA.”

Langkah itu semakin dekat. Nafasku tercekat. Aku menutup mata.

Lalu—semuanya gelap.


Beberapa hari kemudian, semua berjalan normal di kantor.

Lift tak pernah berhenti di lantai aneh. Tak ada yang ingat siapa itu Naya.

Kecuali satu orang—petugas keamanan tua yang selalu berjaga malam.

Ia sesekali menatap layar CCTV dengan mata waspada.

Karena di layar itu, setiap pukul 01.13 pagi…

Angka 13 menyala sendiri.

Dan bayangan perempuan berdiri diam…

di lorong yang tak pernah ada.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *